SEJUTA
ASA UNTUK MASA DEPAN
Arila Zamaika Putri
Ketika alarm ku berbunyi, jam menunjukkan pukul 04.30.
Kubuka jendela kamarku dengan disambut suara ayam yang mulai berkokok dan
terbitnya fajar dari arah timur. Sebelumnya, perkenalkan namaku Viola
Margaretha. Terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.
Memasuki kawasan sekolah, terlihat banyak piala yang
dipajang. Tidak heran jika SMAN 34 Jakarta menjadi sekolah terfavorit setiap tahunnya.
Alumni yang sukses hingga ke mancanegara menjadi poin plus untuk sekolah ini.
Aku memiliki harapan menjadi salah satu
dari banyaknya alumni tersebut . Memasuki tahun terakhir di sekolah ini, menjadi
tantangan tersendiri. Untuk tidak melewati kesempatan itu.
v
"Nak, keuangan kita
menurun, ibu takut tidak bisa membiayaimu kuliah. Sedangkan kami harus membiayai
adik-adikmu sampai lulus SMA. Tidak usah kuliah ya nak," Kata ibu sambil
menahan tangis.
Perkataan
ibu membuatku tak berdaya. Impian yang ku rencanakan seketika lenyap. Aku
langsung pergi ke kamar dan tidak menghiraukan perkataan ibu.
v
Pengumuman
SNMPTN sudah keluar terlihat jelas namaku terpampang disana. Senang dan sedih
menjadi satu. Aku bergegas ke ruang BK dan menceritakan semua keluh kesahku.
"Kalau begitu,
kamu masih bisa kuliah nak. Ada beasiswa penuh bagi keluarga kurang mampu. Semangat
ya! Jangan putus asa,"
Sepulang sekolah, aku berdiskusi dengan orang tuaku.
Ternyata, orang tuaku mengizinkanku untuk kuliah.
Hari yang dinanti tiba. Betapa terkejutny, ternyata aku
lolos SNMPTN dan juga beasiswa. Usaha
yang selama ini ku kejar membuahkan hasil. Dari sini, aku memiliki tekad untuk
lulus sebelum 4 tahun.
v
Hari penuh haru. Aku berhasil meraih gelar sarjana yang saat ini berada di belakang namaku. Viola Margaretha, S.H . Cita-citaku sejak kecil sudah tercapai. Aku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kedua orang tuaku yang telah mensupport aku hingga saat ini. Mendapat gelar sarjana dan dapat membiayai keluarga kecilku di usia muda. "Hari yang berat, untuk orang yang hebat."