Terkadang
aku bermimpi, bahkan hampir setiap malam. Aku bermimpi apakah aku bisa menjadi
orang sukses? Bagaimana jika tidak? Jika dilihat dari pandangan aku sendiri,
aku tipe orang yang suka berkhayal dan sering bermalas malasan. Tetapi aku
mempunyai mimpi yang besar yang tidak bisa aku ceritakan kepada siapapun
termasuk keluargaku. Mungkin dalam diriku tipe orang yang bermalas malasan dan
suka berkhayal. Tapi, ada harapan keluarga di pundakku yang harus aku capai,
dan aku akan berusaha semampu aku untuk melawan rasa malas dalam diriku
sendiri.
“septiiii”
ibu memanggilku. “iyya” dan sontak aku kaget dan langsung bangun dari tempat
tidurku. “ayahmu memanggilmu, kau mau sekolah atau tidak??” terdengar suara
ibuku dari arah dapur. “iya aku akan sekolah ibuu” dan ibu pun tidak
menjawabnya lagi.
Akhh
akupun merasa kesal padahal mimpi aku
tadi itu sangat menyenangkan. Aku bermimpi menjadi seorang dokter. Dimimpiku
aku sangat berwibawa dan aku dikelilingi orang baik di sekitar aku. Aku sangat
beruntung akan hal itu dan aku bersyukur bisa menjadi seorang dokter yang bisa
membantu menyembuhkan orang, ya walaupun tidak semua orang yang bisa aku bantu.
Dan dalam mimpiku itu aku sangat merasa heran kepada orang yang menyepelekan
hidup didunia ini. Aku merasa bahwa generasi sekarang ini cenderung lebih ke
social media, dia seperti lebih asik dengan dunia dia sendiri. Padahal menurut
aku semua orang itu mempunyai mimpi dan harapan sama seperti kita. Kemungkinan
besar dia tidak yakin dengan diri dia sendiri. Tapi aku akan berusaha agar
mimpi aku menjadi sebuah kenyataan dalam hidup aku. Dan aku memikirkannya
sampai aku berada di sekolah.
Namaku
Dwi septi bisa di panggil septi, umurku 16 thn. Aku 2 bersaudara, saudara aku
laki laki. Aku seorang pelajar di SMAN 2 SITUBONDO. Aku dari kecil emang suka
berkhayal menjadi seorang dokter, dan itupun sampai dititik dimana aku sudah
harus memulai semua dari awal untuk menggapai cita cita aku sendiri.
Pada saat
pulang sekolah aku bertanya kepada kakak laki laki aku. “kak, apakah kita harus
berusaha untuk menggapai cita cita kita dan kalau kita gagal bagaimana? Apa kita
sebaiknya mundur saja? Lalu kakakku menjawab “kita harus berusaha semampu kita untuk mengejar cita
cita dan kalaupun kita gagal kita ga boleh menyerah kita harus percaya diri
karna kalau kita kehilangan rasa percaya diri maka semua mimpi kamu itu
hanyalah sebuah angan angan. Jangan jadi generasi muda yang takut akan memulai
dan mencoba semua. Tetapi jadilah
generasi muda yang selalu percaya akan kekuasaan allah kalo kamu yakin dengan
diri kamu sendiri kamu pasti bisa. Jadilah generasi muda yang berkualitas, yang
mampu membanggakan keluarga, sekolah dan kota kita.
Dan
akupun mencermati kata kata yang sudah kakak aku lontarkan. Aku mulai berfikir
bahwa aku harus jadi generasi muda yang berkualitas dan bisa membanggakan
keluarga aku. Dari pengalaman kakak akulah aku bisa melihat sebuah pengorbanan
dia untuk menjadi sosok seorang seperti ini sekarang.
Mungkin aku tidak yakin dengan diriku sendiri tetapi aku akan berusaha semampu aku untuk jadi orang yang berkualitas. Mimpiku adalah pedoman bagi diriku sendiri dan dari mimpi akulah aku balajar, bahwa aku harus menjadi sosok seorang dokter yang memiliki rasa social yang tinggi. Itulah mimpi aku semoga mimpi aku menjadi kenyataan dalam hidup aku sendiri.
Karya: Dwi Septi Alyatus Zahro X MIPA 5