(0331) 6546436755
smadasit@yahoo.com

RUMPUN AKSARA DAN IMPIANNYA

Oleh : administrator Kategori : CERPEN 28 October 2021

RUMPUN AKSARA DAN IMPIANNYA



            Hari ini langit tak seperti biasanya, matahari yang  mengambang diatas kepala tak lagi terlihat, langit mendung dan awan kelabu turut menyertai suasana siang ini. Aku yang berdiam diri di dalam kamar, sambil meratapi alunan rintik hujan yang mulai jatuh membasahi pelataran luar balkon kamarku. Hari ini hari libur, aku yang introvert dan cenderung ambisius,bahkan sulit berinterasi dengan sekitar membuat aku lebih suka di rumah saja, mendengarkan musik, membaca buku, ataupun hal lain yang menjadi kegiatan favoritku. Mungkin memang dirasa membosankan utuk sebagian orang, tapi tidak bagiku, dan bahkan sama sekali tidak berkesan buruk untuk seorang Ziona Anastasya, anak gadis ibu yang punya banyak impian ini, lebih suka bercengkrama dengan dunianya sendiri, daripada harus berinteraksi dengan dunia luar.

 Impian yang ku rakit sejak kecil membuat aku mengingat dan membuka kembali buku diary ku yang telah usang dan lama tak tersentuh. Sampul cokelat bertuliskan “ My Dream” mengingatkanku pada memori beberapa tahun yang lalu, aku yang menuliskan semua kisah hidupku bahkan semua impianku dan berharap bisa mewujudkannya saat dewasa.

            Kalimat demi kalimat telah kubaca, rumpun harapan yang ditulis pada waktu itu membuat aku tersadar bahwa masih banyak impian yang harus aku wujudkan, mulai dari menjadi juara saat kelulusan sekolah,  berkuliah di luar negeri, dan bahkan mewujudkan impian terindah untuk bertemu ayah. Impian bertemu ayah selalu menjadi titik balik untuk aku yang terkadang hampir menyerah ditimpa kerasnya kehidupan.

Tak hanya itu, aku juga selalu melangitkan harapan agar Tuhan mengabulkan semua impianku dan mewujudkannya di waktu yang tepat. Walaupun aku tau tak semua impian itu bisa tercapai, ya benar impian untuk  bertemu ayah tidak akan bisa aku wujudkan, karena Tuhan telah menjemput sosok pangeran ku terlebih dahulu, tapi aku percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan semua sekenarionya.

“ Tunggu aku yah, bu aku berjanji akan menjadi putrimu yang paling membanggakan ....”

             

Karya:  Pinky Indyta Ichtiar Handoko  XII - MIPA 5

administrator

Administrator

Postingan Terbaru