(0331) 6546436755
smadasit@yahoo.com

MIMPI KAMI UNTUK PENERUS GENERASI

Oleh : administrator Kategori : CERPEN 28 October 2021

MIMPI KAMI UNTUK PENERUS GENERASI


MIMPI KAMI UNTUK PENERUS GENERASI

Ahmad Wadud Ridlo

 

         “Namaku Edo.Aku adalah seorang  Mahasiswa Jurusan MIPA di Universitas Malang. Mimpiku adalah mengajar anak anak bangsa agar bisa paham matematika dan ipa,dimana ini adalah pelajaran paling ‘tidak disukai’ sebagian besar orang. Namun Aku tetap ingin anak bangsa  bisa memahami dan menerapkan pelajaran paling ‘ngeselin’ ini,karena ini adalah salah satu ilmu terpenting yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”  Begitulah presentasiku saat ditanya oleh dosen jurusanku saat Pengenalan Lingkungan Sekolah. Setiap orang diprodi juga mempresentasikan alasan mereka masuk prodi ini.

         Presentasi terus berlanjut sampai ke orang terakhir.Dia adalah perempuan dan kurasa aku mengenalnya. Disaat dia sedang presentasi,aku sadar bahwa dia adalah orang yang tadi menolongku di bis saat aku terjatuh dan memberiku tempat duduk. Aku dengan antusias mendengarkan presentasinya.Namanya Jin-a,nama yang terdengar asing bagi orang Indonesia,lalu Aku mendengar isi presentasinya hampir sama dengan apa yang Aku jelaskan.

        Dosenku memberi pertanyaan kepadaku dan Jin-a:”Apakah yang penting dari Matematika dan Ipa sehingga kalian ingin semua orang Indonesia paham mapel ini? Apakah lebih penting dari ilmu agama?”  

Aku menjawab:”Tidak.”

” Lalu mengapa kamu memilih jurusan ini daripada jurusan tentang agama,kan itu lebih baik bagi orang orang Indonesia,jadi bisa sukses hidup di dunia dan akhirat.” Seisi kelas dipenuhi gelak tawa

”Kalau semua pengajar memilih mempelajari dan mengajarkan ilmu agama saja,siapa yang akan mengajarkan ilmu lain.Kalau begitu semua orang Indonesia hanya jadi ustad,tidak ada yang mengurus hal dan pekerjaan lain.” Jawabku dengan radikal. Seisi kelas kembali tertawa.

Begitulah aku mengingat kenangan pertamaku disaat pertamakali menceritakan mimpiku kepada orang lain.Bunyi keras dari jam kota menyadarkanku dari lamunanku,pertanda telah memasuki tengah hari. Kuyakinkan diriku untuk tetap semangat berjuang walau kini Jin-a tidak bisa lagi menemaniku berjuang bersama untuk selamanya.Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena pelaku yang membuat Jin-a tiada telah dihukum,dan yang perlu kulakukan hanyalah berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa sampai ke pelosok negeri.

administrator

Administrator

Postingan Terbaru