MIMPI
KAMI UNTUK PENERUS GENERASI
Ahmad
Wadud Ridlo
“Namaku Edo.Aku adalah seorang
Mahasiswa Jurusan MIPA di Universitas Malang. Mimpiku adalah mengajar
anak anak bangsa agar bisa paham matematika dan ipa,dimana ini adalah pelajaran
paling ‘tidak disukai’ sebagian besar orang. Namun Aku tetap ingin anak
bangsa bisa memahami dan menerapkan
pelajaran paling ‘ngeselin’ ini,karena ini adalah salah satu ilmu terpenting
yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.” Begitulah presentasiku saat ditanya oleh
dosen jurusanku saat Pengenalan Lingkungan Sekolah. Setiap orang diprodi juga
mempresentasikan alasan mereka masuk prodi ini.
Presentasi terus berlanjut sampai ke orang terakhir.Dia adalah perempuan
dan kurasa aku mengenalnya. Disaat dia sedang presentasi,aku sadar bahwa dia
adalah orang yang tadi menolongku di bis saat aku terjatuh dan memberiku tempat
duduk. Aku dengan antusias mendengarkan presentasinya.Namanya Jin-a,nama yang
terdengar asing bagi orang Indonesia,lalu Aku mendengar isi presentasinya
hampir sama dengan apa yang Aku jelaskan.
Dosenku memberi pertanyaan kepadaku dan Jin-a:”Apakah yang penting dari
Matematika dan Ipa sehingga kalian ingin semua orang Indonesia paham mapel ini?
Apakah lebih penting dari ilmu agama?”
Aku menjawab:”Tidak.”
” Lalu mengapa kamu memilih jurusan ini daripada
jurusan tentang agama,kan itu lebih baik bagi orang orang Indonesia,jadi bisa
sukses hidup di dunia dan akhirat.” Seisi kelas dipenuhi gelak tawa
”Kalau semua pengajar memilih mempelajari dan mengajarkan ilmu agama saja,siapa yang akan mengajarkan ilmu lain.Kalau begitu semua orang Indonesia hanya jadi ustad,tidak ada yang mengurus hal dan pekerjaan lain.” Jawabku dengan radikal. Seisi kelas kembali tertawa.
Begitulah aku mengingat kenangan pertamaku disaat
pertamakali menceritakan mimpiku kepada orang lain.Bunyi keras dari jam kota
menyadarkanku dari lamunanku,pertanda telah memasuki tengah hari. Kuyakinkan
diriku untuk tetap semangat berjuang walau kini Jin-a tidak bisa lagi
menemaniku berjuang bersama untuk selamanya.Tidak ada yang perlu dikhawatirkan
karena pelaku yang membuat Jin-a tiada telah dihukum,dan yang perlu kulakukan
hanyalah berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa sampai ke pelosok negeri.