(0331) 6546436755
smadasit@yahoo.com

MIMPI GENERASI KAMI

Oleh : administrator Kategori : CERPEN 28 October 2021

MIMPI GENERASI KAMI



Berjalan menyusuri jalanan sepi di tengah gelapnya malam, angin berhembus menusuk kulit yang hanya berbalut cardigan tipis, terdengar hanya suara lalu lalang kendaraan menemani diriku. Aku Floretha, seorang siswi SMA yang baru saja pulang dari kegiatan ekskul di sekolah. Biasanya ayahku datang menjemput, tapi kali ini terpaksa harus berjalan menuju halte untuk menunggu bis yang akan mengantarku sampai rumah. Halte sudah terlihat di depan mata, hanya ada seorang remaja perempuan yang sepertinya seumuran denganku. Aku menghampiri lalu duduk di sebelahnya, dia tersenyum yang juga ku balas tersenyum kepadanya.

 

“Floretha, panggil aja Retha.” Aku membuka obrolan dengan memperkenalkan diriku terlebih dahulu. “Aku Alana, salam kenal.” Nama yang bagus pikirku.

 

“Alana malam-malam sendirian begini darimana?.” Tanyaku dengan keheranan. “Aku baru selesai kerja kelompok sih, kalo Retha sendiri darimana?.” Dia balas bertanya padaku. “Kalo aku sendiri sih baru pulang ekskul di sekolah. Oh iya Alana aku boleh nanya sesuatu gak? Sebenernya lebih ke nanya pendapat ya hehe, gak papa kan?.” Terlebih dahulu aku meminta izin padanya karena memang aku hanya ingin tau pendapat orang lain mengenai hal ini. “Boleh aja tha gak usah sampe izin juga wkwk.” Dia tertawa kecil menjawab pertanyaanku.

 

“Alana tau sendiri kan sekarang rame banget kasus di negara kita apalagi terkait korupsi, nah menurut Alana gimana sih orang yang melakukan korupsi?.” Aku berharap Alana memberikan jawaban terbaiknya, semoga. “Kalo aku sebenernya dari dulu ngerasa kesel banget sama mereka yang melakukan korupsi, kaya gak ada lagi keadilan di negeri ini. Mereka seakan buta dan tuli sama kita terutama para rakyat kecil. Mereka hidup enak sedangkan kita? Bisa makan untuk sehari-hari saja rasanya bersyukur banget.” Aku sependapat dengan Alana karena memang itu nyatanya. “Iya bener banget Alana, Makasih ya pendapatnya.” Aku berterima kasih padanya sudah mau ku ajak berbagi pendapat. “Iya sama-sama.” Selanjutnya hanya keheningan yang terjadi antara kita berdua, aku dan Alana sibuk dengan pikirang masing-masing hingga bis datang. Di dalam bis pun sama, kita berdua tetap diam tanpa ada seorang pun yang membuka suara.

 

Kembali pada topik yang tadi ku bicarakan dengan Alana, jika ditanya apa mimpi dan impianku sekarang ingin rasanya berteriak aku ingin menghapus kasus korupsi di negara ini. Aku ingin mereka yang melakukan korupsi mendapatkan sanksi setimpal dengan apa yang sudah mereka lakukan, tetapi rasanya sangat sulit karena nyatanya uang lah yang menang di atas segalanya. Seseorang bahkan akan dengan sangat rela melakukan apapun demi uang, melakukan korupsi tanpa memikirkan orang lain terutama rakyat kecil seperti kami. Padahal keinginan kami sederhana, kami hanya ingin mereka bisa sedikit saja melihat keadaan kami, mendengar suara dari kami, mewujudkan keinginan ibu pertiwi, tapi apa? Mereka yang kami percaya malah yang membuat kami kecewa. Kami sakit hati, kami hanya ingin keadilan, kami ingin hidup sejahtera sama seperti kalian. Ah sudahlah, mau sekencang apapun aku bersuara tetap mereka tak akan pernah mendengarnya. Mereka seakan buta dan tuli untuk melihat dan mendengar semuanya. Aku ingin negeri ini bebas dari korupsi. Keinginan sederhana dari seorang siswi SMA yang berharap suatu saat nanti bisa jadi nyata.

 

Aku tersadar dari pikiranku Ketika bis berhenti berjalan, ternyata aku sudah sampai. Aku berpamitan kepada Alana, tersenyum sebagai tanda sampai jumpa. Aku dan Alana berpisah di bis, semoga suatu saat nanti bisa bertemu kembali. Senang rasanya bertemu seseorang yang bisa ku ajak bertukar pikiran. Terima kasih dan sampai jumpa Alana.

 


Karya: Zulfanila Haprida X IPS 1

administrator

Administrator

Postingan Terbaru