(0331) 6546436755
smadasit@yahoo.com

MEMPREDIKSI MASA DEPAN MELALUI KARAKTER PESERTA DIDIK

Oleh : administrator Kategori : ARTIKEL 28 October 2021

MEMPREDIKSI MASA DEPAN MELALUI KARAKTER PESERTA DIDIK


MEMPREDIKSI MASA DEPAN MELALUI KARAKTER PESERTA DIDIK
Luluk Belgis NA

Indonesia adalah salah satu Negara di Asia Tenggara yang terkenal akan karakter positif masyarakatnya. Tidak heran jika Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan wisata. Karakter positif tersebut ditularkan oleh para generasi terdahulu sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Penanaman karakter juga tercermin dalam sila kedua pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Masyarakat Indonesia diharapkan menjadi manusia  yang menjunjung tinggi nilai karakter dalam pergaulan.

Berbicara tentang karakter, karakter adalah sifat batin yang memengaruhi pemikiran, tingkah laku serta keputusan setiap individu. Salah satu karakter yang dimiliki Bangsa Indonesia yakni ramah tamah yang ditunjukkan dengan sikap sopan santun dan saling menghargai dalam pergaulan. Sehingga tercipta lingkungan yang rukun dalam kebinekaan.

Dalam perjalanannya karakter dapat berubah akibat perkembangan zaman. Di zaman yang serba digital ini banyak masyarakat yang lebih menyukai bermain gadget  dibandingkan berinteraksi secara langsung bersama tetangga. Hal ini juga terjadi kepada peserta didik. Hal tersebut dikarenakan tersedianya aplikasi hiburan yang lengkapa pada gedget.  Selain itu adanya tren pertandingan game online yang bisa menghasilkan uang. Selain itu ada aplikasi pemutar video yang lebih lengkap daripada televisi. Sehingga dalam satu genggaman seseorang mendapat menikmati berbagai hiburan.

Semakin lama menikmati hiburan melalui gadget peserta didik akan semakin ketergantungan hingga mengabaikan kegiatan penting lainnya. Contohnya mengabaikan pembelajaran dan tugas yang diberikan. Hal tersebut selalu berulang dalam setiap harinya. Sehingga peserta didik yang kecanduan bermain gadget akan memiliki banyak tanggungan tugas. Selain beban tugas biasanya meraka yang lebih menyukai bermain game kan memiliki kesenjagan bersama teman di kelas. karena terlalu fokus untuk menikmati game atau hiburan lainnya.

Jika fenomena ini terjadi kepada hampir semua peserta didik maka kita dapat menerka-nerka bagaimana kualitas dari generasi muda Indonesia. Hal ini tentu hanya terjadi kepada beberapasiswa, namun jika dibiarkan maka akan ada kecenderungan siswa untuk meniru rekannya dlam bersikap. Hal ini akan menjadi bumeang bagi dunia pendidikan jika tidak segera ditemukan solusi untuk mengurangi kecanduan bermain gadget peserta didik.

Indonesia tidak akan pernah maju jika generasi penerusnya hanya mementingkan kesenangan sendiri. Tentunya banyak harapan untuk indonesia yang lebih baik di masa depan, dan merekalah yang akan memegang tonggak kepemimpinan itu. Sehingga perlu untuk diperhatikan lebih lanjut.

Semenjak  media sosial mengalami perkembangan pesat, banyak masyarakat Indonesia yang terbius akan kecanggihan dan kemudahan yang ditawarkan. Tidak terkecuali kaum remaja/ peserta didik. Sebagian besar remaja saat ini menganggap meniru seseorang yang ada di layar gawai merupakan hal yang baik. Namun ada juga peserta didik yang menggunakan gadget untuk membantu kegiatan yang lebih positif. Hal seperti ini merupakan tantangan negara dan seluruh rakyatnya. Jika dua kubu remaja ini yang dominan adalah remaja penikmat gawai. Maka tanpa perlu berpikir keras kita akan mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.

Seperti halnya yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Meskipun pengajar sedang menyampaikan materi ada beberapa siswa yang lebih asyik dalam berkirim pesan. Belum lagi tindakan lain yang peserta didik lakukan. Satu kejadian ini telah memberikan gambaran bahwa bersekolah bukanlah prioritas mereka lagi. Mungkin saja mereka menganggap datang kesekolah sebagai formalitas untuk memeroleh ijazah. Selain itu hal yang menyakitkan bagi kami adalahmereka sudah tidak memiliki perasaan hormat kepada pengajar. Karakter mereka yang lebih asyik menggunakan gawai di kelas bisa dikatakan karakter di bawah normal. Dikatakan demikian karena mereka tidak mampu untuk menghargai orang lain, tidak mampu disiplin dan bertanggung jawab.

Perlu banyak hal untuk mengembalikan anak-anak Indonesia untuk menjadi manusia yang cemerlang. Bukan tidak ada kesempatan untuk berubah, namun perlu tekad serta ketulusan hati untuk menyelamatkan manusia-manusia muda ini. Tidak ada kata terlambat, tidak ada kata tidak mungkin jika kita semua bersinergi hingga menjadi harmoni. Indonesia membutuhkan generasi yang sehat, waras serta kuat untuk terus berjuang agar mampu memakmurkan negara serta bangsanya. Itu semua dapat diperoleh jika manusia-manusia muda ini sadar akan tanggung jawabnya sebagai generasi penerus.

Sebagai manusia ciptaan Tuhan kita juga harus aktif mengambil andil dalam proyek besar Indonesia. Dengan demikian bukan hanya kritik untuk manusia-manusia muda tersebut. Namun menjadi solusi dan lengan yang kuat untuk bersama-sama berjuang. Mereka perlu pendampingan serta motifasi. Jika hanya menyampaikan kritik maka masalah ini akan semakin sulit untuk diatasi. Bersama menjadi lebih baik untuk Indonesia yang makmur, aman dan nyaman.

administrator

Administrator

Postingan Terbaru