Pada hari itu, Dani
adalah anak yang sangat pandai di sekolahnya,ia suka mempelajari ilmu yang
belum ia ketahui. Tentu Dani juga ketua kelas di dalam sekolahnya, dengan terus
giat belajar Dani selalu mendapatkan nilai yang terbaik dikelasnya. Fian, Septian,
Aini dan Amel sebagai teman kelasnya yang tidak ingin kalah dengan Dani. Mereka
selalu berlomba lomba untuk mendapatkan siapa yang lebih unggul dalam kelasnya dengan
semakin saling giat belajar mereka
semakin aktif dalam kanca lomba di dalam kelasnya, Dani yang tidak ingin kalah
dengan keempat temannya Dani memutuskan untuk semakin rajin belajar di setiap
waktu.
Hingga keesokan harinya
Bapak walikelas mengabarkan bahwa akan diadakan lomba olimpiade disekolah tersebut pada pukul 01.00,
Dani dan keempat temannya yang mendengar itu saling mengacungkan tangan hingga
terjadi sebuah keributan didalam kelasnya, Bapak walikelas yang melihat itu
menegur Dani dan keempat temannya. Kemudian Bapak walikelas memutuskan untuk
menyeleksi siapa anak yang berhak
mengikuti olimpiade tersebut, Bapak wali kelas memberikan waktu untuk belajar
sekitar 30 menit, tidak menyianyiakan kesempatan itu Dani yang mendengarnya
langsung belajar dengan sangat fokusnya Fian dan Septian yang melihat hal itu
ia tidak mau kalah dengan Dani, dia turut belajar dengan sangat fokusnya, Aini
dan Amel sangat bersantai bahkan mereka tidak menggunakan waktu tersebut dengan
sebaik mungkin mereka saling bercanda satu sama lain, hingga tidak kerasa waktu
yang diberikan Bapak walikelas untuk belajar telah habis. Dani, Fian dan
Septian merasa waktu 30menit sudah sangat cukup karena mereka menggunakan waktu
tersebut dengan sebaik mungkin belajar
untuk persiapan seleksi.
Diseleksilah pada pukul 10.00 Bapak walikelas
memberi waktu satu jam untuk menyelesaikan soal yang telah dibuatnya, dengan
membagikan soal kepada Dani dan keempat temannya. “Siapa nilai yang tertinggi
pada soal hari ini maka dialah orang yang cocok untuk mengikuti lomba olimpiade
yang diselenggarakan oleh sekolah”, ucap Bapak walikelas. Dani yang mengerjakan
soal dengan sangat teliti dan fokus, Dani tidak ingin ada orang mengganggunya.
Sampai tiba waktu telah habis pada pukul 11.00, mereka mengumpulkan soal soal yang telah diberikan oleh Bapak kepala sekolah. Lalu diumumkanlah siapa anak yang berhak mengikuti lomba olimpiade yang diselenggarakan oleh sekolah, Bapak walikelas mengumumkan bahwa yang berhak umtuk mengikuti lomba olimpiade adalah Fian, Dani yang mendengar itu terkejut dia merasa dirinya gagal, Septian, Aini dan Amel yang mendengar itu juga terkejut mereka menyerah,mereka rasa bahwa tidak ada gunanya untuk terus berusaha.
Tidak dengan
Dani, dia masih ingin terus berusaha dia semakin terus giat belajar tidak
pernah patah semangat Dani rasa dengan terus berusaha pasti menghasilkan hasil
yang sangat baagus kemudian hari, Dani dipilih oleh Bapak wali kelas melihat
nilai rata rata Dani di kelasnya sangat bagus, Dani dipilih untuk mengikuti
lomba yang diselenggarakan oleh kabupaten, tidak menyianyiakan kesempatan itu
Dani selalu rajin belajar Dani yang tidak ingin gagal lagi dengan penuh usaha
Dani setiap harinya terus belajar. Sampai saatnya tiba acara lomba yang telah diselenggarakan hari itu pada
pukul 08.00 pagi dengan penuh keyakinan dan rasa usaha yang sangat tinggi Dani
meyakinkan dirinya pasti akan mendapatkan juara 1 di tingkat Kabupaten.
Acara dimulai, Dani mulai mengerjakan setiap soal dengan sangat hati hati dan fokus,Panitia memberikan waktu 2jam untuk menyelesaikan soal yang telah diberikan, dengan sangat fokusnya hingga tidak kerasa bahwa waktu telah habis Dani yang merasa telah menyiapkan semuanya dengan baik, Dani yakin dia pasti juara.Hingga tiba saatya, mengumumkan siapa sang juara dalam lomba, mulailah panitia mengumumkan siapa juara tersebut. Dani yang selalu ingin tau siapa pemenang juara tersebut hingga panitia mengumumkan bahwa juara 1 dalam lomba adalah Dani. Dani sangat gembira dia rasa sebuah usaha tidak akan menghianati hasilnya dalam belajarnya.
Karya: Prayoga X IPS 3