JANGAN GAMPANG PUTUS ASA
Mayang
Adisabela
Namaku adalah mira umurku 17 tahun. Aku duduk di
kelas 12 SMAN tanjung merdeka. Aku bukannlah terlahir dari keluarga yang
berkecukupan, pekerjaan ayahku adalah sebagai kuli bangunan ibuku juga bekerja
sebagai pembantu rumah tangga . aku memiliki 1 orang adik, adikku mempunyai
kanker getah bening yang harus segera di operasi.
Namun apa daya keluargaku orang yang tidak mampu,
untuk makan saja susah kadang, keluargaku makan sisa makanan majikan ibu. Aku
ingin sekali melanjutkan pendidikanku di Universitas Indonesia. Aku juga
memiliki seorang teman yang bernama diva, diva juga ingin berkuliah di UI,
namun aku dan diva berbeda dia terlahir dari keluarga yang mampu, meskipun
begitu ia tidak pilih kasih dalam berteman.
Pada saat jam istirahat diva menghampiriku dan
bertanya "mira kamu jadi untuk berkuliah di UI?". "sepertinya
tidak karena aku orang yang tidak mampu jika aku masuk sana bagaimana biayanya
sedangkan adikku sedang sakit dan harus segara di operasi" kataku sedih.
"hei jangan putus asa begitu dong mira,kamu kan siswi yang berprestasi
kamu bisa berkuliah juga dengan beasiswa, yaitu dengan cara mengikuti tes yang
akan diadakan minggu depan" kata diva menyemangatiku."oh begitu ya?
Baiklah aku akan mengikuti tes itu siapa tau aku diterima dan bisa bekerja
untuk meringankan beban keluarga dan juga bisa membayar operasi adikku".
"baiklah semangat ya. Aku akan mengantarkanmu tes minggu depan".
Terimakasih diva"
Hari ini adalah pengumuman tes aku dan diva
berada di mading kampus untuk mengetahui hasilnya. "diva dimana yah namaku
kok tidak ada" tanyaku pada diva. "tunggu sebentar aku juga lagi
mencari namamu ini sabar".
5 menit kemudian...
"hei mira sini deh ini kan nama kamu"
ucap diva sambil menunjukkan namaku yang tertera di mading kampus. "eh iya itu namaku akhirnya aku di
terima juga disini" ucapku bahagia sambil memeluk diva. "selamat ya
mira"
Hari ini adalah hari yang paling dinanti oleh
seluruh mahasiswa yaitu hari kelulusan. Aku dan keluarga sangat bahagia sekali
karena aku lulus dengan nilai terbaik, dan akupun diterima kerja di sebuah
perusahaan yang gajinya lumayan besar. Aku bisa membiayai operasi adikku.
Akhirnya aku dan keluarga hidup berkecukupan dan bahagia.